Makna, Keutamaan dan Hikmah Hijrah

Makna Hijrah

  • Secara Bahasa
    Hijrah secara bahasa berarti “tarku” (meninggalkan). “Hijrah ila syai” berarti “intiqal ilaihi ‘an ghairi” (berpindah kepada sesuatu dari sesuatu)
  • Secara Syar’i
    Para ulama mengemukakan makna hijrah secara syar’i dengan berbagai definisi.
    a. Hijrah adalah perpindahan dari negeri kaum kafir atau kondisi peperangan ke negeri muslim.
    b. Hijrah berdasarkan makna Syar’i adalah perpindahan dari negeri orang zalim ke negeri orang-orang adil dengan maksud untuk menyelamatkan agama.
    c. Hijrah adalah Meninggalkan negeri yang diperangi (daarul harbi) menuju negeri Islam (daarul Islam)
    Firman Allah dalam Surat Al-Ankabut 26 :
    Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya Aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); Sesungguhnya dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Yang dimaksud makna khusus hijrah secara syar’i adalah hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah saw bersama para sahabatnya semoga Allah meridhai mereka dari kota Mekah menuju Madinah.

Dilandasi oleh hadits dari Bukhari dari ibnu Abbas r.a sesungguhnya Nabi saw ketika futuh Mekah, yang artinya :
” Tidak ada hijrah setelah futuh Mekah akan tetapi hijrah dengan jihad dan niat. Apabila kalian dituntut untuk pergi, pergilah kalian”.
Ada juga hadits lain yang secara selintas terlintas bertentangan yaitu hadits dari Muawiyah. Sesungguhnya nabi saw bersabda yang artinya :
”Hijrah tidak pernah terputus hingga terputusnya tobat. Dan tobat tidak akan terputus hingga matahari terbit dari barat”
Kedua hadits ini sangat mungkin untuk dipahami secara bersama tanpa ada pertentangan. Yang dimaksud dengan sabda Nabi saw ” Tidak ada hijrah setelah futuh Mekah” yaitu hijrah dari Mekah ke Madinah. Sementara yang dimaksud dengan sabdanya ”Hijrah tidak pernah terputus” yaitu hijrahnya kaum muslimin dari daarul kufr menuju daarul Islam untuk menyelamatkan agama mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat an-nisa’ 100 :
“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak dan barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

  • Secara Istilah
    Hijrah menurut istilah berarti ”tarku maa nahallaahu ’anhu” (meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah SWT).
    Oleh karena itulah pengertian hijrah yang harus senantiasa ada dalam diri setiap muslim adalah pengertian hijrah Maknawi.
    Adapun pengertian hijrah secara maknawi dapat disimpulkan :
    1. Meninggalkan kejahilian menuju kepada nilai Islam
    2. Meninggalkan kekafiran menuju iman kepada Allah swt
    3. Meninggalkan kesyirikan menuju tauhid, mengesankan Allah
    4. Meninggalkan kebatilan menuju yang hak, kebenaran Islam
    5. Meninggalkan perbuatan maksiat menuju perbuatan ketaatan kepada Allah
    6. Meninggalakan sesuatu yang haram menuju sesuatu yang halal
    Meski demikian, dalam keadaan kondisi orang Islam berada dalam lingkungan yang mengaharuskannya melakukan hijrah fisik.
    Konsideran dari hijrah fisik tersebut adalah :
    1. Hijrah untuk keamanan bagi orang-orang yang lemah seperti hijrahnya kaum Muslimin
    ke Habasyah.
    2. Hijrah untuk mengungsi dan bersifat sementara
    3. Hijrah karena panggilan Iman bagi seluruh kaum muslimin ke kota Madinah

Keutamaan Hijrah

Perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah menjadi titik tolak perhitungan kalender Hijriyah.Sehingga setiap pergantian tahun baru Hijriyah tersebut selalu mengingatkan kita kembali akan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW, sehingga hal itu menjadi sebuah spirit bagi kaum Muslimin untuk berhijrah.
Berhijrah dari keburukan menuju kebaikan, dari kebodohan menuju ilmu, dari kebohongan menuju kejujuran, dari kesewenang-wenangan menuju keadilan, dari arogansi menuju kelemah-lembutan, dari permusuhan menuju perdamaian, dari saling menjatuhkan menuju saling membangun.

Intinya, berhijrah menuju kehidupan yang lebih baik dan memberi manfaat yang lebih besar kepada umat, bangsa, dan negara.
Karenanya semangat hijrah tersebut hendaknya terus terjaga hingga maut menjemput kita. Dengan berhijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya maka seseorang akan memperoleh banyak keutamaan seperti berikut.

1. Diberikan keluasan rezeki.

Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 100, dengan arti ”Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Dihapuskan kesalahan-kesalahannya.

Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 195, dengan arti ”Maka, orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Pada sisi-Nya pahala yang baik.”

3. Ditinggikan derajatnya di sisi Allah dan mendapatkan jaminan surga-Nya.

Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 20-21, dengan arti ”Orang-orang yan g beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”

4. Diberikan kemenangan dan meraih keridhaan-Nya.

Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 100, dengan arti ”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”

Semoga Allah membimbing kita agar dapat istikamah dalam berhijrah menuju surga-Nya.

 

sumber :

-Al Quran & Hadist

– kajianislammoderen.co.id